Rumah yang besar namun suram. Tak ada kicauan kegembiraan. Ketegangan yang ada makin menguak. Awal tahun yang menyedihkan. Sebenarnya, sudah terbiasa mengalami tahun-tahun seperti awal tahun ini. Hanya sebagai harapan semuanya kembali sedia kala. Tak ada yang mau mengerti apa yang telah direnungkan.
***
Sebuah halaman sekolah yang luas begitu rapi dengan tatanan tanaman disana-sini. Seorang cewek dengan rambut pendek sekuping menundukkan kepalanya sambil berjalan menuju lorong sekolah.
‘bruk!’ Seseorang menabrak cewek itu.
“Aduh!”
“Maaf ya!”
“Oh, enggak apa-apa!” Cewek itu memasang ekspresi kaget.
“Anak baru, ya? Tempat orientasinya di Hall D sana” ternyata yang menabrak cewek itu panitia MOS.
***
Lorong demi lorong ditelusurinya dengan langkah gontai. Kebosanan yang melanda saat orientasi membuat rasa kantuk yang luar biasa hebatnya dikantung mata cewek itu. Akhirnya, cewek itu tertidur selama masa orientasi yang kebetulan kepala sekolah memberi pengarahan untuk selama pelajaran berlangsung nanti.
‘Aku muak melihatmu! Jangan dekati aku!’
‘…itu fitnah…’
“Hei! Bangun! Kok bisa tertidur?” suara cowok telah menghentikan mimpi buruknya.
“Ah?! Syukurlah! Oh, sudah selesai ya, Kak?” Cewek berambut pendek itu bangun dengan wajah tegang sekaligus sedih. Dan ternyata yang dilihatnya adalah cowok yang menabraknya tadi pagi.
“Barusan selesai. Siswa yang lainnya sudah ke kelasnya masing-masing. Kamu di kelas mana?” tanya cowok itu bingung.
“Aku enggak tahu di kelas mana” Cewek imut itu juga bingung.
“Ya sudah. Namamu siapa? Nanti kubantu cari kelasmu ya!” niat kakak kelas itu benar-benar tulus.
“Namaku Zassy Harumi. Panggil aja Haru” dengan senyum, cewek itu memberi tahu namanya.